Minggu, 05 Agustus 2012

6 Agustus - KRISTUS PADA MASA KANAK-KANAK


“Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya” (Yohanes 1:10).

Apokripa (tulisan yang diragukan otoritasnya) Perjanjian Baru mencoba menyediakan kekosongan Kitab Suci dalam hal masa awal kehidupan Kristus dengan memberikan sketsa khayalan tentang masa kanak-kanak-Nya. Para penulis ini menceritakan insiden-insiden dan mukjizat-mukjizat indah yang menandai masa kanak-kanak-Nya dan membedakan Dia dari anak-anak yang lain. Mereka menceritakan dongeng-dongeng fiksi dan mukjizat-mukjizat asal-asalan yang kata mereka Dia lakukan, mempertalikan pertunjukan yang tak perlu dan tak masuk akal tentang kekuatan Ilahi-Nya dan memalsukan karakter-Nya dengan menghubungkan perbuatan-perbuatan balas dendam dan perbuatan nakal yang kejam dan konyol.

Sungguh berbeda riwayat Kristus sebagaimana dicatat oleh para penginjil, yang indah dalam kesederhanaan yang indah, dengan cerita-cerita dan dongeng-dongeng fiksi yang tak bermakna ini. Semua itu sama sekali tidak sesuai dengan tabiat-Nya. Itu lebih mirip novel, yang tidak ada dasar kebenarannya, tetapi tokoh-tokoh yang diciptakan hanyalah-khayalan belaka.

Kehidupan Kristus berbeda dari umumnya anak-anak. Kekuatan karakter moralnya dan keteguhan-Nya senantiasa menuntun Dia setia kepada tugas-Nya dan taat kepada prinsip-prinsip yang benar, di mana tidak ada motif yang sekuat apa pun dapat mengganggu-Nya. Uang atau kesenangan, pujian atau celaan, tidak dapat membeli atau menyanjung Dia untuk melakukan tindakan yang salah. Ia itu kuat menahan godaan, bijak mendapati kejahatan, dan teguh untuk tinggal setia kepada keyakinan-keyakinan-Nya....

Hikmat-Nya itu agung, tetapi masih seperti kanak-kanak, dan bertambah seiring waktu. Masa kanak-kanak memiliki kelemahlembutan yang khas dan keindahan yang mencolok. Tabiat-Nya penuh dengan keindahan dan kesempurnaan yang tak bercacat cela....

Jalan penurutan ditinggikan oleh Yang Agung dari surga, yang datang ke bumi dan merendahkan diri-Nya Sendiri untuk menjadi seorang anak kecil dan hidup sederhana dan alamiah sebagaimana seharusnya anak-anak hidup, menyerah pada kekangan dan kemiskinan, memberikan teladan kepada orang muda tentang kerajinan, memperlihatkan pada mereka dengan kehidupan-Nya sendiri bahwa tubuh dan jiwa itu sejalan dengan hukum-hukum alam....

Meskipun anak-anak tinggal di dunia berdosa, mereka tidak perlu dinodai oleh kejahatan. Mereka bisa berbahagia dan melalui kebaikan Kristus memperoleh surga pada akhirnya. Youth’s Instructor, April 1872.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar