“Enyahlah, Iblis!
Sebab ada tertulis” (Matius 4:10).
Setan telah dikalahkan
dalam godaan yang pertama. Ia kemudian membawa Kristus ke puncak bait suci di
Yerusalem dan menyuruh Dia membuktikan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah kepada
Allah dengan menjatuhkan diri dari ketinggian. “Jika Engkau Anak Allah,” katanya,
“jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan
memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas
tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Tetapi melakukan ini
berarti merupakan satu kepongahan di pihak Kristus, dan Ia tidak mau menyerah.
“Ada pula tertulis,” Ia menjawab, “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu.” Sekali
lagi si penggoda dibingungkan. Kristus masih menang.
Kepongahan merupakan satu
godaan yang umum, dan ketika Setan menyerang kita dengan ini, ia memperoleh
kemenangan hampir setiap waktu. Mereka yang mengaku terdaftar dalam peperangan
melawan Iblis seringkali jatuh ke dalam godaan itu tanpa pikir panjang dan
untuk keluar darinya tanpa cela memerlukan satu mukjizat. Janji-janji indah
Allah tidak diberikan untuk memperkuat kita dalam jalan kepongahan atau untuk
diandalkan ketika kita dengan gegabah sengaja masuk ke dalam bahaya. Tuhan
meminta kita berperilaku dengan ketergantungan yang rendah hati kepada
tuntunan-Nya. “Bukan manusia yang menuntun jalannya.” Di dalam Allah terdapat
kesejahteraan dan kehidupan kita.... “Serahkan jalanmu kepada Tuhan; percaya
juga kepada Dia; dan Ia akan membawamu melaluinya.” Sebagai anak-anak Allah, kita
harus mempertahankan satu tabiat Kristen yang konsisten.
Sementara kamu berdoa...
agar kamu tidak dituntun ke dalam pencobaan, ingat bahwa tugasmu tidak berakhir
dengan doa. Mintalah Yesus untuk melakukan bagimu apa yang tidak dapat kau
lakukan sendiri. Dengan Firman Allah sebagai pedoman kita dan Yesus sebagai
guru kita, maka kita akan tahu persyaratan Allah atau tentang perangkat Setan.
“Dan Iblis membawa-Nya pula
ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan
dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: Semua itu akan kuberikan
kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Kemudian Keilahian terpancar
melalui kemanusiaan. “Enyahlah, Iblis,” Kristus berkata, “Sebab ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti.” Setan kemudian tidak lagi memberikan cobaan lain. Ia pergi dari
hadirat Kristus sebagai musuh yang terkalahkan. Youth’s Instructor, 21 Des. 1899.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar