Selasa, 21 Agustus 2012

22 Agustus - ORANG BUTA DI CELIKKAN



“Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (Yohanes 9:3).

Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Dan para murid bertanya kepada-Nya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”...

Dalam pertanyaan yang diajukan para murid kepada Yesus, mereka memperlihatkan anggapan bahwa semua penyakit dan penderitaan itu akibat dosa. Ini sesungguhnya benar, tetapi Yesus menjelaskan kekeliruan yang menganggap bahwa semua orang yang berada dalam penderitaan yang besar juga adalah seorang pendosa berat. Sementara Ia memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka, Ia meludah ke atas tanah dan mengaduk tanahnya dan mengoleskan pada mata orang buta itu dan berkata kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu dalam Kolam Siloam (artinya Yang Diutus),” lalu pergilah orang itu dan kembali dengan mata melek. Yesus menjawab pertanyaan para murid kepada-Nya dengan cara yang praktis, dan para murid tidak tergerak untuk mendiskusikan siapa yang telah berdosa atau tidak berdosa, tetapi untuk memahami kekuatan Allah, kemurahan dan belas kasih-Nya, dalam memberikan penglihatan kepada si buta. Itu agar semua orang diyakinkan bahwa tidak ada kekuatan penyembuhan di dalam tanah liat atau pada kolam ke mana orang itu disuruh pergi untuk membasuh diri, tetapi kebaikan itu ada dalam Kristus....

Teman-teman dan tetangga-tetangga orang muda yang baru disembuhkan itu memandang dia dengan ragu, karena ketika matanya terbuka, air mukanya berubah dan menjadi cerah, dan membuat dia kelihatan seperti orang lain. Dari satu orang ke orang lainnya, pertanyaan disampaikan, “Apakah itu dia?” Dan beberapa orang berkata, “Itu seperti dia,” tetapi dia yang telah menerima berkat agung tersebut menenangkan pergunjingan dengan berkata, “Akulah dia.” Kemudian ia memberitahu mereka tentang Yesus dan dengan cara apa Yesus menyembuhkan dia, dan mereka bertanya, “Di manakah Dia?” Ia berkata, “Aku tidak tahu.” Mereka membawa dia yang sejak lahir buta, kepada orang-orang Farisi. Dan waktu itu hari Sabat ketika Yesus mengaduk tanah, dan membuka matanya.... Oleh sebab itu beberapa orang Farisi berkata, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata: “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka....

Mereka tidak mengetahui bahwa Dia yang telah menjadikan Sabat itu, yang mengetahui semua kewajibannya, yang telah menyembuhkan orang itu. Signs of the Times, 23 Okt. 1893.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar