“Sebab Imam Besar
yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15).
Saat pelayanan Kristus
hendak dimulai, Ia menerima baptisan di tangan Yohanes. Setelah keluar dari
air, Ia menunduk di tepi Sungai Yordan dan melayangkan doa kepada Bapa, yang
belum pernah didengarkan surga sebelumnya.... Langit terbuka, dan seekor
merpati, dengan berkilauan emas, berada di atas Yesus; dan dari bibir Allah
yang kekal terdengar kata-kata, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan.”
Jawaban yang nampak atas
doa dari Anak Allah itu merupakan satu makna yang dalam bagi kita....
Semua orang mungkin dapat
menemukan ketenangan dan jaminan dalam melayangkan doa kepada Allah dalam nama Anak-Nya.
Ketika langit terbuka untuk doa Kristus, begitu pula itu akan terbuka untuk
doa-doa kita....
Dari Yordan, Yesus dituntun
ke padang belantara pencobaan. “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat
puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti.”...
Adam gagal pada titik selera,
dan Kristus harus menang di sini. Kekuatan yang ada pada-Nya berasal langsung
dari Bapa, dan Ia tidak boleh melakukan-Nya atas nama-Nya sendiri.... Ia
menghadapi dan melawan musuh dalam kekuatan dari kata “Ada tertulis.” “Manusia
hidup bukan dari roti saja,” Ia berkata, “tetapi dari setiap firman yang keluar
dari mulut Allah.”...
Pengalaman Kristus adalah
untuk keuntungan kita. Teladan-Nya dalam mengalahkan selera memberikan jalan
bagi mereka yang ingin menang yang mau menjadi para pengikut-Nya.
Kristus sedang menderita
sebagaimana anggota keluarga manusia menderita di bawah penggodaan, tetapi
Allah tidak berkehendak agar Ia menggunakan kekuatan Ilahi dengan nama-Nya
sendiri. Kalau saja Ia tidak berdiri sebagai perwakilan kita, maka ketidakberdosaan
Kristus akan membebaskan Dia dari semua penderitaan ini; tetapi karena
ketidakbersalahan-Nyalah maka Ia merasakan serangan Setan yang begitu sengit.
Semua penderitaan akibat dosa dicurahkan ke dada Anak Allah yang tak berdosa. Setan
sedang melukai tumit Kristus, tetapi setiap rasa sakit yang diderita oleh
Kristus, setiap kesedihan, setiap kegelisahan, sedang menggenapi rencana besar
penebusan. Setiap serangan yang ditimpakan oleh musuh memantul pada dirinya
sendiri. Kristus sedang meremukkan kepala si ular. Youth’s Instructor, 21 Des. 1899.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar