Selasa, 14 Agustus 2012

15 Agustus - MENANG SEBAGAIMANA KRISTUS TELAH MENANG



“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15).

Saat pelayanan Kristus hendak dimulai, Ia menerima baptisan di tangan Yohanes. Setelah keluar dari air, Ia menunduk di tepi Sungai Yordan dan melayangkan doa kepada Bapa, yang belum pernah didengarkan surga sebelumnya.... Langit terbuka, dan seekor merpati, dengan berkilauan emas, berada di atas Yesus; dan dari bibir Allah yang kekal terdengar kata-kata, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

Jawaban yang nampak atas doa dari Anak Allah itu merupakan satu makna yang dalam bagi kita....

Semua orang mungkin dapat menemukan ketenangan dan jaminan dalam melayangkan doa kepada Allah dalam nama Anak-Nya. Ketika langit terbuka untuk doa Kristus, begitu pula itu akan terbuka untuk doa-doa kita....

Dari Yordan, Yesus dituntun ke padang belantara pencobaan. “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”...

Adam gagal pada titik selera, dan Kristus harus menang di sini. Kekuatan yang ada pada-Nya berasal langsung dari Bapa, dan Ia tidak boleh melakukan-Nya atas nama-Nya sendiri.... Ia menghadapi dan melawan musuh dalam kekuatan dari kata “Ada tertulis.” “Manusia hidup bukan dari roti saja,” Ia berkata, “tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”...

Pengalaman Kristus adalah untuk keuntungan kita. Teladan-Nya dalam mengalahkan selera memberikan jalan bagi mereka yang ingin menang yang mau menjadi para pengikut-Nya.

Kristus sedang menderita sebagaimana anggota keluarga manusia menderita di bawah penggodaan, tetapi Allah tidak berkehendak agar Ia menggunakan kekuatan Ilahi dengan nama-Nya sendiri. Kalau saja Ia tidak berdiri sebagai perwakilan kita, maka ketidakberdosaan Kristus akan membebaskan Dia dari semua penderitaan ini; tetapi karena ketidakbersalahan-Nyalah maka Ia merasakan serangan Setan yang begitu sengit. Semua penderitaan akibat dosa dicurahkan ke dada Anak Allah yang tak berdosa. Setan sedang melukai tumit Kristus, tetapi setiap rasa sakit yang diderita oleh Kristus, setiap kesedihan, setiap kegelisahan, sedang menggenapi rencana besar penebusan. Setiap serangan yang ditimpakan oleh musuh memantul pada dirinya sendiri. Kristus sedang meremukkan kepala si ular. Youth’s Instructor, 21 Des. 1899.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar