Selasa, 28 Agustus 2012

30 Agustus - KALVARI


“Tetapi akhirnya tampillah dua orang, yang mengatakan: ‘Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari’” (Matius 26:60, 61).

Ini adalah satu-satunya tuduhan yang bisa diberlakukan melawan Kristus. Tetapi perkataan ini diselewengkan dan salah penerapan. Kristus berkata, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.... Tetapi Ia berbicara tentang bait tubuh-Nya.”

Para imam dan penguasa, dengan banyak orang lainnya, mencela-Nya dengan banyak pernyataan palsu. Sementara Ia tergantung di salib, orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu.” Tetapi meskipun disalahartikan, perkataan Kristus digenapi. Pemberitaan umum dilakukan, dan berita itu bahkan lebih berkesan oleh pernyataan musuh-musuhNya....

Mereka yang mengolok-olok berkata, “Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah,” sedikit mengetahui bahwa kesaksian mereka akan bergema selama berabad-abad. Namun meskipun diucapkan dalam ejekan, perkataan itu benar adanya. Hal itu menuntun banyak orang menyelidik Kitab Suci sendiri. Orang-orang bijak mendengar, mencari, mempertimbangkan, dan berdoa. Ada beberapa orang yang tidak berhenti sampai mereka melihat makna misi Kristus dengan menyelidik Kitab Suci dan membandingkan ayat demi ayat. Mereka melihat bahwa pengampunan cuma-cuma diberikan oleh Dia yang kemurahan hati-Nya merangkul seluruh dunia.... Tidak pernah sebelumnya ada pengetahuan yang demikian luas tentang Yesus sebagaimana ketika Ia digantung di salib. Ia diangkat dari bumi untuk menarik semua orang kepada Dia. Ke dalam hati banyak orang yang menyaksikan pemandangan salib dan yang mendengar perkataan Kristus adalah terang kebenaran yang bersinar. Bersama Yohanes mereka akan berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia.”...

Pemandangan ini terjadi di hadapan surga dan bumi. Para malaikat menyaksikan ejekan dan kejijikan yang tak berbelas kasih diperlihatkan kepada Yesus oleh mereka yang seharusnya mengakui Dia sebagai Mesias....

Sekali lagi datang seruan, yang keluar dari penderitaan moral, “Sudah selesai.” “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Kristus, Yang Agung dari surga, Raja kemuliaan, telah mati. Review and Herald, 28 Des. 1897.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar