Senin, 20 Agustus 2012

21 Agustus - BUKTI MELIMPAH UNTUK IMAN



“Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia” (Yohanes 5:15).

Saat orang yang baru disembuhkan itu berjalan dengan langkah cepat dan tegap, kuat dengan kesehatan yang diperbarui, air mukanya bersinar dengan pengharapan dan sukacita, ia berjumpa dengan orang-orang Farisi, yang memberitahu dia dengan lagak suci, bahwa membawa-bawa alas tidurnya itu tidak sesuai dengan hukum hari Sabat. Tidak ada sukacita terhadap kelepasan tawanan yang sudah lama terkungkung itu, tidak ada pujian syukur bahwa Dia yang ada di tengah mereka yang dapat menyembuhkan semua jenis penyakit. Tradisi-tradisi mereka telah diabaikan, dan ini menutup mata mereka kepada semua bukti kekuatan Ilahi.

Karena fanatik dan merasa diri benar, mereka tidak mau mengakui bahwa mereka bisa saja salah mengerti rancangan yang sesungguhnya dari Sabat. Gantinya mengritik diri sendiri, mereka justru memilih untuk mengutuk Kristus. Kita menemui orang-orang dengan roh yang sama sekarang ini, yang dibutakan oleh kesalahan namun memuji diri mereka sendiri bahwa mereka itu benar, dan semua yang berbeda dari mereka itu yang salah.

Pria yang telah mengalami mukjizat itu tidak ikut berdebat dengan para penuduhnya. Ia menjawab dengan sederhana, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.”...

Ketika orang-orang Yahudi diberitahu bahwa Yesus dari Nazaretlah yang telah melakukan mukjizat penyembuhan, mereka terang-terangan berusaha membunuh-Nya, “karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.” Orang-orang berlagak alim ini begitu bersemangat dengan tradisi-tradisi mereka sehingga untuk mempertahankannya mereka mau melanggar hukum Allah!

Atas tuduhan-tuduhan mereka, Yesus dengan tenang menjawab,... “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Jawaban ini menambah dalih lain untuk menghukum Dia. Pembunuhan ada dalam hati mereka, dan mereka hanya menunggu-nunggu alasan yang tepat untuk mengambil nyawa-Nya. Tetapi Yesus dengan teguh terus-menerus menegaskan kedudukan-Nya yang benar. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.”...

Allah merancang agar semua orang percaya, bukan karena tidak ada kemungkinan keragu-raguan, tetapi karena ada banyak bukti melimpah bagi iman. Signs of the Times, 8 Juni 1882.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar