Sabtu, 08 Desember 2012

10 Desember - SABAT DAN PENGGENAPAN INJIL



“Berbahagialah orang ... yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat” (Yesaya 56:2).

Nabi Yesaya, sambil menantikan penggenapan Injil, mengedepankan kewajiban terhadap Sabat dalam cara yang paling mengesankan dan berkat yang menyertai pemeliharaannya....

Sampai saat ini, sunat dan pemelihara hukum upacara yang ketat telah menjadi kondisi di mana orang bukan Yahudi bisa akui itu sebagai milik jemaat Israel; tetapi perbedaan ini akan diakhiri oleh injil. “Semua orang yang tidak mencemarkan Sabat, dan memegang teguh perjanjian-Ku; akan Kubawa ke gunung suci, dan membuat mereka bersukacita di rumah doa-Ku: persembahan dan korban mereka akan diterima di atas mezbah-Ku; karena rumah-Ku akan disebut rumah doa segala bangsa.”...

Sekali lagi, setelah menegur sifat mementingkan diri, kekerasan, dan penindasan Israel dan mendesak mereka melakukan perbuatan benar dan murah hati, Ia menyatakan,... “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan,” dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.”...

Nubuatan ini menggema selama berabad-abad sampai masa di mana manusia berdosa mencoba meniadakan satu aturan hukum Allah, menginjak-injak Sabat Allah yang asli, dan menggantikan ciptaannya sendiri....

Ada dua lembaga yang didirikan di Eden yang tidak hilang dalam kejatuhan — Sabat dan hubungan pernikahan. Ini dibawa oleh manusia keluar dari gerbang Firdaus itu. Semua orang yang mengasihi dan memelihara Sabat, dan memelihara kesucian institusi pernikahan, membuktikan diri sahabat umat manusia dan sahabat Allah. Semua orang yang oleh aturan atau teladan mengurangi kewajiban institusi kudus ini merupakan musuh-musuh Allah maupun manusia, dan sedang menggunakan pengaruh mereka dan talenta-talenta pemberian Allah untuk membawa pada satu keadaan membingungkan dan kejahatan moral. Signs of the Times, 28 Feb. 1884.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar