Kamis, 13 Desember 2012

16 Desember - BERTINDAK DENGAN TEGAS



“Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali” (Lukas 19:13).

Sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh, kita memiliki satu pekerjaan untuk dilakukan dalam bersaksi bagi Kristus.... Jika Tuhan akan segera datang, maka mulailah bertindak dengan tegas, dengan tekad dan minat yang sungguh-sungguh untuk menambah kemampuan, agar pekerjaan besar itu dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.

Mereka yang telah bersekutu dengan dunia harus mengindahkan ajakan Tuhan. Ia berkata, “Keluarlah dari tengah mereka, dan terpisah, kata Tuhan, dan jangan menyentuh barang yang najis.”... Sinar terang Matahari Kebenaran harus bersinar ke atasmu, agar kamu bisa diperindah dengan kesuciannya.

Akankah kita sekarang mengatakan tidak perlu kemampuan? Hanya iman yang kita perlukan? Iman sejati adalah prinsip yang bekerja, dan perbuatan akan tampak sebagai bukti dari adanya iman ini dalam jiwa. Kamu harus menggandakan usahamu, menggandakan kembali angkatan kerjamu....

Satu tugas besar harus dilakukan di seluruh dunia, dan biarlah tidak seorang pun memuji diri sendiri karena kesudahan sudah dekat, tidak perlu melakukan usaha khusus untuk membangun berbagai institusi sebagaimana pekerjaan memintanya.... Semua orang harus menjadi para pekerja, tetapi beban tanggung jawab terberat terletak di atas mereka yang memiliki talenta yang paling besar, harta yang paling banyak, kesempatan yang paling luas. Kita akan dibenarkan oleh iman dan dihakimi oleh perbuatan kita.

Biarlah setiap jiwa menyangkal diri, mengangkat salib, dan menggunakan jauh lebih sedikit uang untuk memuaskan diri, agar ada agen-agen hidup dan bekerja dalam semua gereja. Satu iman yang memahami kurang dari ini adalah yang menyangkal karakter Kristen. Iman Injil adalah yang kuasa dan kasih karunianya berasal dari kekuasaan Ilahi. Maka biarlah kita memperlihatkan bahwa Kristus tinggal di dalam kita, dengan berhenti menggunakan uang untuk pakaian dan hal-hal yang tak perlu, bila pekerjaan Kristus dilumpuhkan karena menginginkan harta benda, ketika utang-utang dibiarkan tak terbayar pada rumah-rumah pertemuan, dan ketika perbendaharaan kosong. “Dari buahnyalah engkau mengenal mereka.” Tidakkah kita akan mengikuti teladan-Nya yang demi kita telah menjadi miskin, agar melalui kemiskinan- Nya kita bisa dijadikan kaya? —General Conference Bulletin, triwulan 4 tahun 1896, hlm. 765-768.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar