“Ketika dilihat
TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi” (Kejadian 6:5).
Penduduk dunia di masa ini
digambarkan sebagaimana penduduk bumi di zaman Air Bah. Kejahatan orang-orang
zaman dahulu dengan jelas dikatakan, “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia
besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
kejahatan semata-mata.” Allah jadi jenuh dengan bangsa ini yang buah pikirannya
hanyalah kesenangan dan kegemaran berbuat dosa. Mereka tidak mencari nasihat
Allah yang telah menciptakan mereka, tidak juga peduli dengan kehendak-Nya. Teguran
Allah tertuju pada mereka karena mereka mengikuti khayalan hati mereka sendiri;
dan ada kekerasan di negeri itu. “Maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah
menjadikan manusia di bumi.”...
Dalam ajaran-ajaran-Nya
Kristus menyebutkan ini. “Tetapi sebagaimana di zaman Nuh dahulu,” kata-Nya,
“demikian pula kelak keadaannya saat kedatangan Anak manusia.”... Penduduk
dunia di zaman dulu telah diberikan peringatan sebelum kehancuran mereka,
tetapi peringatan itu tidak diindahkan. Mereka menolak mendengarkan perkataan
Nuh; mereka malah mengejek pekabarannya. Orang-orang benar hidup pada generasi itu.
Sebelum kehancuran dunia kuno, Henokh menyampaikan kesaksiannya dengan pantang
menyerah. Dalam penglihatan nubuatan ia melihat kondisi dunia di zaman
sekarang. Ia berkata, “Lihat, Tuhan datang dengan sepuluh ribu orang kudus,
untuk menjalankan penghakiman atas semua orang, dan untuk meyakinkan semua
orang yang tidak benar di tengah mereka, tentang semua perbuatan jahat mereka,
dan tentang semua perkataan keras yang diucapkan orang-orang berdosa kepada Dia.
Mereka ini adalah orang-orang yang suka bersungut-sungut, mengeluh, mengikuti
hawa nafsunya sendiri; dan mulut mereka mengucapkan perkataan jahat, mengagumi
orang karena memberi keuntungan.”...
Allah meminta kita untuk
hidup sungguh-sungguh di zaman ini. Para pendeta mungkin mempelajari sedikit hal
saja dari buku-buku, tetapi jika mereka berbuat sebaik mungkin dengan talenta mereka;
jika mereka bekerja saat mendapat kesempatan; jika mereka berkata-kata dalam
bahasa paling sederhana dan jelas; jika mereka berjalan berhati-hati dan
merendahkan diri, mencari hikmat surgawi; jika mereka bekerja bagi Allah dari
hati, digerakkan oleh kasih kepada Kristus dan jiwa-jiwa yang untuknya Kristus
telah mati, maka mereka akan didengarkan, bahkan kemampuan dan talentanya lebih
unggul. Akan ada daya tarik dalam kesederhanaan kebenaran-kebenaran yang mereka
sampaikan. Review and Herald, 1 Nov. 1906.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar