“Kamu akan menjadi
anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan,
Yang Mahakuasa” (2 Korintus 6:18).
Saya telah diperintahkan
untuk menarik perhatian bangsa kita kepada perintah yang diberikan Tuhan kepada
Israel mengenai pentingnya terpisah dari dunia....
Allah cukup bersabar
terhadap mereka, sering memanggil mereka untuk bertobat. Tetapi mereka menolak
mendengarkan, dan akhirnya Allah berbicara dalam penghakiman, memperlihatkan
kepada mereka betapa lemah mereka itu tanpa Dia. Ia melihat bahwa mereka
bertekad untuk mencari jalan sendiri, dan Ia memberikan mereka ke tangan
musuh-musuh mereka....
Persekutuan yang dilakukan
bangsa Israel dengan para tetangga mereka yang menyembah berhala mengakibatkan
hilangnya identitas mereka sebagai umat Allah yang istimewa. Mereka menjadi
rusak oleh kebiasaan-kebiasaan jahat dari bangsa-bangsa yang mereka tarik dalam
persekutuan terlarang. Persekutuan dengan dunia menyebabkan mereka kehilangan
kasih mula-mula dan semangat untuk pelayanan Allah. Keuntungan-keuntungan yang
mereka ingin peroleh dengan menjual diri sendiri hanya berakibat kekecewaan dan
menyebabkan hilangnya banyak jiwa.
Pengalaman Israel akan
menjadi pengalaman semua orang yang pergi kepada dunia meminta kekuatan,
berpaling dari Allah yang hidup....
Allah datang dengan
permohonan dan jaminan kepada mereka yang membuat kesalahan. Ia berusaha
memperlihatkan kesalahan mereka dan menuntun mereka pada pertobatan. Tetapi
jika mereka menolak untuk merendahkan hati di hadapan-Nya, jika mereka berusaha
mengangkat diri sendiri di atas-Nya, maka Ia harus berbicara kepada mereka
dalam penghakiman. Tidak ada persamaan yang mirip dengan Allah, tidak ada pernyataan
tegas untuk berhubungan dengan Dia, akan diterima dari mereka yang bersikeras
tidak menghormati Dia oleh bersandar pada tangan kekuatan dunia.
Kini firman Allah kepada
umat-Nya adalah: “Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu
dari mereka, firman Tuhan,... maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi
Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku
perempuan.”...
Umat Allah harus dibedakan
sebagai satu bangsa yang melayani Dia sepenuhnya, segenap hati, tidak menerima
hormat bagi diri mereka sendiri, dan mengingat bahwa oleh perjanjian yang
paling suci mereka telah mengikat diri mereka sendiri untuk melayani Tuhan dan
hanya Dia. Review and Herald, 4 Agust. 1904.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar