“Beritakanlah
firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya” (2 Timotius 4:2).
Pengalaman pada masa lalu
akan terulang kembali. Di masa mendatang, takhyul-takhyul Setan akan mengambil
bentuk-bentuk yang baru. Kesalahan-kesalahan akan dihadirkan dalam cara yang menyenangkan.
Teori-teori palsu, yang diselubungi dengan pakaian terang, akan disajikan
kepada umat Allah. Setan akan mencoba menipu, kalau memungkinkan, yang terpilih
sekalipun. Sebagian besar pengaruh rayuan akan digunakan; pikiran akan dihipnotis.
Segala macam kecurangan,
serupa dengan yang ada di tengah bangsa-bangsa kuno, akan dikerahkan untuk
menjerat pikiran. Mengagung-agungkan alam sebagai Allah, kebebasan keinginan
manusia yang tak terkendali, nasihat dari orang tak beriman—ini semua Setan
gunakan sebagai alat untuk membuahkan hasil tertentu. Ia akan menggunakan kuasa
pikiran pada pikiran untuk melaksanakan rencananya. Pemikiran yang paling
menyedihkan dari semua adalah bahwa di bawah pengaruh tipu dayanya, pria dan
wanita akan memiliki satu bentuk kesalehan tanpa memiliki satu hubungan yang
nyata dengan Allah. Seperti Adam dan Hawa, yang makan buah dari pohon
pengetahuan baik dan jahat, banyak yang sekarang sedang mencerna butir-butir
kesalahan.
Para perwakilan Setan
menyelubungi teori-teori palsu dalam pakaian yang menarik, bahkan ketika Setan
di Taman Eden menutupi identitasnya dari orang tua pertama kita dengan
berbicara melalui ular. Agen-agen ini sedang menghasut pikiran manusia dengan
kesalahan yang mematikan. Pengaruh hipnotis dari Setan akan hinggap ke atas
mereka yang berpaling dari Firman Allah kepada dongeng-dongeng yang
menyenangkan.
Kepada mereka yang menerima
terang paling banyaklah Setan terutama paling tekun berusaha menjeratnya. Ia
mengetahui bahwa bila ia dapat menipu mereka, maka di bawah kendalinya, mereka
akan mampu menyelubungi dosa dengan pakaian kebenaran dan menuntun banyak orang
tersesat.
Aku berkata kepada semua
orang, Berjaga-jagalah; karena Setan berjalan di tengah kumpulan pekerja
Kristen seperti malaikat terang dan di setiap gereja, mencoba memenangkan
anggota-anggota ke sisinya. Aku diperintahkan untuk memberikan peringatan
kepada umat Allah “Jangan terperdaya; Allah tidak berpura-pura.”...
Berjalanlah dengan tegas,
pasti, kakimu beralaskan persiapan bagi Injil damai sejahtera. Allah tidak
meletakkan kepada siapa pun satu beban yang menimbulkan selera untuk doktrin
dan teori spekulasi. Biarlah kehidupan kerjamu tidak dirusak olehnya. Review and Herald, 3 Maret 1904.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar