Jumat, 30 November 2012

2 Desember - TELADAN YOHANES PEMBAPTIS




“Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes” (Yohanes 1:6).

Kelahiran Yohanes Pembaptis telah diramalkan para nabi, dan seorang malaikat diutus untuk memberitahu Zakharia tentang peristiwa itu. Jurukabar surga itu menyuruh sang ayah untuk membesarkan si anak dengan kebiasaankebiasaan yang baik saja....

Yohanes tidak merasa cukup kuat untuk menahan tekanan godaan yang besar yang akan dihadapinya dalam bergaul dengan masyarakat. Ia takut tabiatnya akan terbentuk menurut kebiasaan orang-orang Yahudi yang ada saat itu, dan ia memilih untuk memisahkan diri dari dunia dan membuat padang belantara menjadi rumahnya....Ia sangat menikmati kehidupannya yang sederhana dan tenang, tidak kesepian, murung, dan kebiasaannya yang menahan diri, menjaga semua inderanya tak menyimpang....

Yohanes memiliki satu tugas istimewa untuk dilakukan bagi Allah. Ia harus berhadapan dengan dosa-dosa dan kebodohan orang-orang. Agar dilayakkan bagi pekerjaan besar penting ini, ia sendiri harus memenuhi syarat dengan mencari pengetahuan surga. Ia harus merenung dan berdoa, dan dengan belajar, ia mengetahui nubuatan-nubuatan dan kehendak Allah. Jauh dari kesibukan dunia, yang penuh dengan masalah dan kesenangan yang akan mengalihkan pikirannya dan membelokkan pemikiran dan angan-angannya, ia tersembunyi bersama Allah dan alam.... Oleh kebiasaan mengendalikan diri yang ketat ia menjaga kesehatan fisik, mental dan moralnya sendiri....

Yohanes membiasakan diri untuk menyendiri dan menghadapi kesulitan, agar ia sanggup bertahan di tengah masyarakat dan tak tergoyahkan oleh keadaan sebagaimana batu dan pegunungan di padang belantara yang mengelilinginya selama tiga puluh tahun. Satu tugas besar ada di hadapannya; dan ia perlu membentuk satu tabiat yang tidak akan menyimpang dari yang benar dan tugas oleh pengaruh lingkungan mana pun....

Yohanes adalah satu teladan bagi... umat di zaman akhir ini, yang telah dipercayakan kebenaran-kebenaran penting dan suci. Allah ingin mereka bertarak dalam segala hal. Ia ingin mereka melihat perlunya penyangkalan selera, menjaga hawa nafsu mereka di bawah kendali akal. Ini perlu agar mereka memiliki kekuatan mental dan kejelasan untuk melihat antara benar dan salah, antara kebenaran dan kesalahan. Ada pekerjaan bagi semua orang ... untuk dilakukan di kebun anggur Tuhan, dan Ia ingin mereka melayakkan diri untuk mengambil peran yang berguna. Youth’s Instructor, 7 Jan. 1897.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar