Senin, 19 November 2012

21 November - PENGAMPUNAN TIDAK MUSTAHIL



“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga” (Matius 6:14).

Ampunilah kesalahan kami, sebagaimana kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami,” demikian Kristus mengajarkan kita untuk berdoa. Tetapi mengampuni sebagaimana Ia mengampuni kita itu merupakan hal yang paling sulit dilakukan sekalipun bagi mereka yang mengaku para pengikut Yesus. Roh pengampunan yang benar sangat sedikit dipraktikkan, dan begitu banyak penafsiran diselipkan atas persyaratan Kristus, sehingga kekuatan dan keindahannya hilang dari pandangan. Kita memiliki pandangan-pandangan yang sangat tidak pasti tentang kemurahan agung dan kebaikan kasih Allah. Ia itu penuh dengan belas kasih dan pengampunan dan dengan cuma-cuma mengampuni bila kita benar-benar bertobat dan mengakui dosa-dosa kita.... Kita harus membuat kasih dan simpati yang diekspresikan dalam kehidupan Kristus menjadi karakter kita....

Jika kita menerima karunia Allah dan memiliki pengetahuan tentang Yesus Kristus, maka kita memiliki tugas yang harus dilakukan bagi orang lain. Kita harus meniru Allah yang panjang sabar kepada kita. Tuhan meminta kita melakukan hal yang sama kepada para pengikut-Nya sebagaimana yang kita terima dari Dia. Kita harus membiasakan diri baik dan sabar, meskipun mereka tidak sesuai dengan harapan kita. Tuhan mengharapkan kita penuh belas kasih dan sayang, memiliki hati yang bersimpati. Ia ingin kita memperlihatkan buah-buah kasih karunia Allah di dalam perilaku kita satu sama lain. Kristus tidak berkata, “Kamu boleh sabar kepada sesamamu,” tetapi, “Kasihilah sesamamu manusia sebagaimana dirimu sendiri. ” Ini artinya jauh lebih dari sekadar apa yang dijalankan orang-orang yang mengaku Kristen dalam kehidupan  sehari-harinya....

Kristus terus mengajarkan bahwa prinsip-prinsip hukum Allah bahkan mencapai maksud-maksud dan tujuan dari pikiran. Dan Ia dengan jelas menyatakan bahwa jika kita dengan setia memelihara kesepuluh aturan itu, maka kita akan mengasihi sesama kita sebagaimana diri kita sendiri....

Satu kehidupan agama yang konsisten, percakapan suci, teladan saleh, kebajikan yang tulus, menandai para perwakilan Kristus. Mereka akan bekerja untuk menarik orang-orang berdosa dari luka terbakar; mereka akan melakukan setiap tugas dengan setia. Dengan demikian mereka akan menjadi lampu mercusuar.... Doa-doanya yang bersungguh-sungguh dan rendah hati akan membuat penyampaian kebenaran itu berpengaruh, dan Kristus akan dimuliakan. Review and Herald, 19 Mei 1910.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar