“Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).
Jika gereja-gereja yang
didirikan di dunia kita mau mengikut Kristus, maka mereka akan berdoa
sebagaimana Kristus berdoa, dan hasil dari doa-doa mereka akan terlihat dalam
pertobatan jiwa-jiwa; karena ketika komunikasi terbuka antara jiwa-jiwa dan
Allah, satu pengaruh ilahi dipancarkan kepada dunia. Ketika para anggota gereja
tinggal di dalam Kristus, mereka menyampaikan satu kesaksian yang efektif dalam
kehidupan mereka. Mereka menggenapi perkataan Kristus, “Kau adalah
saksi-saksi-Ku. ” Oleh pengaruh mereka sepanjang hari, oleh ajaran dan teladan,
mereka berkata, “Marilah,” “Lihatlah Anak Domba Allah, yang telah menghapuskan
dosa dunia.”...
Yesus adalah sumber
pengetahuan, sumber kebenaran, dan Ia rindu membukakan kekayaan bernilai kekal
kepada para murid-Nya, agar mereka kemudian dapat membukakannya kepada orang
lain. Tetapi karena kebutaan mereka Ia tidak dapat mengungkapkan misteri-misteri
kerajaan surga kepada mereka. Ia berkata kepada mereka, “Masih ada banyak hal
yang harus Kuberitahukan kepadamu, tetapi kalian belum bisa menanggungnya
sekarang.” Pikiran para murid sangat dipengaruhi oleh tradisi dan kebiasaan
orang-orang Farisi, yang menempatkan hukum Allah pada tingkatan yang sama
dengan penemuan-penemuan dan doktrin mereka sendiri. Ahli-ahli Taurat dan orang
Farisi tidak menerima atau mengajarkan Kitab Suci dalam kemurnian aslinya, tetapi
menafsirkan bahasa Alkitab dengan cara sedemikian rupa seolah mengekspresikan
sentimen-sentimen dan penyimpangan yang tidak pernah Allah berikan. Mereka
menaruh tafsiran mistik pada tulisan Perjanjian Lama dan membuat apa yang
dijadikan Allah jelas dan sederhana menjadi tidak jelas. Orang-orang terpelajar
ini memaparkan di hadapan orang banyak pemikiran mereka sendiri dan membuat
para nabi dan bapa bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak pernah mereka
ucapkan. Guru-guru palsu ini menanam permata-permata berharga di bawah penafsiran
dan kebiasaan buruk mereka sendiri, dan menutupi perincian nubuatan paling
sederhana tentang Kristus....
Ketika Pencipta kebenaran
datang ke dunia kita dan menjadi tafsiran hidup dari hukum-Nya sendiri, Kitab
Suci dibukakan kepada para pendengar-Nya seperti satu wahyu yang baru; karena
Ia mengajar dengan kuasa, yang mengetahui apa yang dibicarakan-Nya. Pikiran
orang banyak sudah dikacaukan sedemikian rupa sehingga mereka tidak bisa
sepenuhnya memahami makna kebenaran ilahi, namun mereka tertarik kepada Guru
besar itu dan berkata, “Tidak pernah ada seorang manusia berbicara seperti
orang ini.” Signs of the Times, 11 Sep. 1893.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar