Jumat, 16 November 2012

18 November - SUMBER SEGALA KEBENARAN



“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).

Jika gereja-gereja yang didirikan di dunia kita mau mengikut Kristus, maka mereka akan berdoa sebagaimana Kristus berdoa, dan hasil dari doa-doa mereka akan terlihat dalam pertobatan jiwa-jiwa; karena ketika komunikasi terbuka antara jiwa-jiwa dan Allah, satu pengaruh ilahi dipancarkan kepada dunia. Ketika para anggota gereja tinggal di dalam Kristus, mereka menyampaikan satu kesaksian yang efektif dalam kehidupan mereka. Mereka menggenapi perkataan Kristus, “Kau adalah saksi-saksi-Ku. ” Oleh pengaruh mereka sepanjang hari, oleh ajaran dan teladan, mereka berkata, “Marilah,” “Lihatlah Anak Domba Allah, yang telah menghapuskan dosa dunia.”...

Yesus adalah sumber pengetahuan, sumber kebenaran, dan Ia rindu membukakan kekayaan bernilai kekal kepada para murid-Nya, agar mereka kemudian dapat membukakannya kepada orang lain. Tetapi karena kebutaan mereka Ia tidak dapat mengungkapkan misteri-misteri kerajaan surga kepada mereka. Ia berkata kepada mereka, “Masih ada banyak hal yang harus Kuberitahukan kepadamu, tetapi kalian belum bisa menanggungnya sekarang.” Pikiran para murid sangat dipengaruhi oleh tradisi dan kebiasaan orang-orang Farisi, yang menempatkan hukum Allah pada tingkatan yang sama dengan penemuan-penemuan dan doktrin mereka sendiri. Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi tidak menerima atau mengajarkan Kitab Suci dalam kemurnian aslinya, tetapi menafsirkan bahasa Alkitab dengan cara sedemikian rupa seolah mengekspresikan sentimen-sentimen dan penyimpangan yang tidak pernah Allah berikan. Mereka menaruh tafsiran mistik pada tulisan Perjanjian Lama dan membuat apa yang dijadikan Allah jelas dan sederhana menjadi tidak jelas. Orang-orang terpelajar ini memaparkan di hadapan orang banyak pemikiran mereka sendiri dan membuat para nabi dan bapa bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak pernah mereka ucapkan. Guru-guru palsu ini menanam permata-permata berharga di bawah penafsiran dan kebiasaan buruk mereka sendiri, dan menutupi perincian nubuatan paling sederhana tentang Kristus....

Ketika Pencipta kebenaran datang ke dunia kita dan menjadi tafsiran hidup dari hukum-Nya sendiri, Kitab Suci dibukakan kepada para pendengar-Nya seperti satu wahyu yang baru; karena Ia mengajar dengan kuasa, yang mengetahui apa yang dibicarakan-Nya. Pikiran orang banyak sudah dikacaukan sedemikian rupa sehingga mereka tidak bisa sepenuhnya memahami makna kebenaran ilahi, namun mereka tertarik kepada Guru besar itu dan berkata, “Tidak pernah ada seorang manusia berbicara seperti orang ini.” Signs of the Times, 11 Sep. 1893.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar