Jumat, 30 November 2012

1 Desember - MATAHARI TERBENAM DI COLORADO




“Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” (Ibrani 11:16).


Saat gerbong-gerbong kereta kelompok kami masuk ke Kota Denver, kami terpikat melihat matahari terbenam di Colorado. Matahari itu lewat di balik pegunungan dengan puncak bersalju, meninggalkan cahaya lembut keemasan mewarnai langit. Tatkala warna itu semakin dalam dan panjang melintang di langit, dengan keindahan yang tak terlukiskan, sepertinya pintu gerbang surga terbuka sedikit untuk membiarkan pancaran cahaya kemuliaannya lewat. Warna keemasannya setiap saat semakin mempesona, seolah mengajak khayalan kita menggambarkan kemuliaan yang ada di dalam.... Jika ini begitu mempesona indera kita, apalagi kemuliaan surga itu sendiri seutuhnya....

Surga tampak sangat dekat... ketika mata dipalingkan dari kesemarakan penutupan hari, kita hanya merenung apa yang seharusnya lebih banyak kita lihat di surga oleh mata iman, terang yang lebih besar, kedamaian dan sukacita yang lebih besar, semua itu akan ada sepanjang jalan... jika mata iman diangkat untuk melihat melalui selubung masa depan dan melihat tanda kasih dan kemuliaan Allah dalam kehidupan yang sudah dijanjikan di atas, kita harus lebih berpikir rohani, dan keindahan dan sukacita surga akan bercampur dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita harus mengusahakan kesetiaan bagi pekerjaan dalam kehidupan ini, dan untuk kehidupan yang lebih tinggi kelak....

Bapa surgawi kita telah menggantungkan kemuliaan di cakrawala langit, agar kita boleh memiliki ekspresi kasih-Nya dalam menyatakan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya. Allah tidak ingin kita mengabaikan simbol-simbol kemuliaan kekuasaan kekal-Nya di langit. Daud bersukacita tinggal dalam kemuliaan ini. Ia menggubah mazmur-mazmur yang dinyanyikan para biduan Ibrani untuk memuji Allah. “Langit menyatakan kemuliaan Allah; dan cakrawala memperlihatkan perbuatan tangan-Nya.... Di dalamnya Ia mendirikan tempat beribadah untuk matahari, seumpama seorang pengantin pria keluar dari kamarnya, dan bergembira sebagaimana seorang pria kuat yang mengadakan pertandingan.”...

Semua kekuatan diri kita, segala pelengkap keberadaan dan kebahagiaan kita, semua berkat dari sinar matahari yang hangat dan hujan yang menyegarkan, menyebabkan tanaman bertumbuh, setiap kenyamanan dan setiap berkat dari kehidupan ini, berasal dari Allah. Ia mengirimkan hujan kepada orang benar dan tidak benar. Harta kekayaan surga dicurahkan untuk semuanya. Signs of the Times, 12 Des. 1878.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar