Jumat, 09 November 2012

11 November - SATU TANTANGAN BAGI GEREJA TUHAN



“Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” (Wahyu 13:11).

Bagi Rasul Yohanes di Pulau Patmos, dibukakan satu pemandangan yang mendalam dan menggetarkan tentang pengalaman gereja. Hal-hal yang sangat menarik dan sangat penting dipaparkan dalam gambar-gambar dan simbol-simbol, agar umat Allah bijaksana menghadapi marabahaya dan konflik-konflik yang ada di hadapan mereka....

Dipaparkan kepada Yohanes, dengan simbol seekor naga merah besar, seekor binatang buas seperti macan tutul, dan seekor binatang dengan tanduk seperti domba, dan pemerintahan-pemerintahan bumi yang terutama akan terlibat menginjak-injak hukum Allah dan menganiaya umat-Nya. Peperangan itu berlanjut sampai akhir zaman. Umat Allah, yang dilambangkan dengan wanita suci dan anak-anaknya, digambarkan dengan jumlah yang sangat sedikit. Di akhir zaman hanya umat sisa yang masih ada....

Melalui penyembahan berhala, dan kemudian melalui kepausan, Setan menggunakan kekuatannya selama beberapa abad dalam upaya menodai saksi-saksi setia Allah. Penyembah berhala dan pengikut paus digerakkan oleh roh naga yang sama. Perbedaannya hanyalah bahwa kepausan, berpura-pura melayani Allah, adalah musuh yang lebih berbahaya dan kejam. Melalui agen Romanisme, Setan menjerat dunia. Selama lebih dari seribu tahun umat Allah menderita di bawah kemarahan sang naga.

Dan ketika kepausan, setelah terenggut kekuatannya, dipaksa berhenti dari penganiayaan, Yohanes melihat satu kekuasaan baru muncul untuk menggemakan suara sang naga dan melanjutkan pekerjaan yang sama dengan kejam dan penuh penghinaan. Kekuatan ini, yang terakhir berperang melawan gereja dan hukum Allah, dilambangkan dengan seekor binatang dengan tanduk domba. Binatang yang mendahuluinya telah muncul dari lautan, tetapi yang ini muncul dari tanah, menggambarkan kebangkitan bangsa yang penuh damai yang dilambangkannya. “Dua tanduk yang seperti domba itu” digambarkan dengan baik oleh karakter pemerintahan Amerika Serikat sebagaimana diekspresikan dalam dua prinsip mendasarnya, Republikanisme dan Protestanisme. Mereka yang pertama kali mendapat suaka di pantai Amerika bergembira karena telah tiba di negara yang bebas dari pernyataan-pernyataan angkuh paus dan kekejaman kekuasaan raja. Mereka bertekad untuk mendirikan satu pemerintahan berdasarkan kebebasan sipil dan agama. Signs of the Times, 1 Nov. 1899.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar