Sabtu, 01 September 2012

3 September - NIKODEMUS


“Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yohanes 3:3).

Nikodemus memegang kedudukan yang tinggi di negeri Yahudi. Ia berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang tak biasa. Bersama orang lain, ia telah tergerak oleh ajaran Yesus dari Galilea. Meskipun kaya, terpelajar, dan dihormati, ia tertarik oleh Orang Nazaret yang bersahaja. Pelajaran-pelajaran-Nya, yang begitu baru, yang keluar dari bibir Guru ini telah sangat mempengaruhinya, dan ia bertekad untuk mencari Yesus, agar ia dapat belajar lebih banyak lagi dari kebenaran-kebenaran indah ini.... Tetapi ia tidak mengunjungi Yesus di siang hari; itu akan terlalu memalukan bagi seorang penguasa Yahudi mendapati diri bersimpati pada seorang guru yang kurang dikenal. Setelah mengetahui di mana Yesus kemungkinan akan beristirahat malam itu, ia menunggu sampai kota tertidur dan kemudian mencari Dia.

“Rabi,” katanya, “kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Dengan mengatakan karunia khusus Kristus sebagai guru dan juga tentang kekuatan ajaib-Nya melakukan mukjizat, ia berharap membuka jalan untuk percakapannya. Tetapi dalam hikmat-Nya yang kekal, Kristus melihat di hadapan-Nya seorang pencari kebenaran. Ia mengetahui tujuan sebenarnya dari kunjungan itu, Ia langsung pada titik masalahnya, mengatakan dengan khidmat tetapi lembut, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Ini merupakan pernyataan yang sangat memalukan bagi Nikodemus, dan dengan perasaan tersinggung ia menerima perkataan Kristus dengan berkata, “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?” Juruselamat tidak menjawab argumen dengan argumen. Sambil mengangkat tangan-Nya dengan khidmat dan wibawa, Ia menekankan kebenaran lebih kuat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.”...

Dalam percakapan yang melekat dalam ingatan ini, Kristus menuturkan prinsip-prinsip yang sangat penting bagi semua orang. Ia menegaskan istilah-istilah keselamatan dalam istilah yang jelas dan menekankan perlunya satu kehidupan yang baru... Kepada semua orang yang menyebut nama Kristus, yang telah memutuskan untuk mengikuti Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, sama seperti kepada penguasa Yahudi itu, perkataan ini ditujukan, “Kau harus dilahirkan kembali.” Youth’s Instructor, 2 Sep. 1897.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar