Selasa, 25 September 2012

27 September - PERBEDAAN YUDAS DAN YOHANES



“Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” (Yohanes 13:21).

Kesempatan-kesempatan dan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan kepada Yohanes juga diberikan kepada Yudas. Prinsip-prinsip kebenaran yang sama diberikan kepada pengertiannya; teladan yang sama dalam karakter Kristus untuk direnungkan dan ditirunya. Tetapi Yudas gagal untuk menjadi pelaku perkataan Kristus. Watak jahat, hasrat penuh dendam, pemikiran gelap dan suram, dipelihara sampai Setan memegang kendali penuh pada diri pria itu. Yohanes berjalan dalam terang dan mengembangkan kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya untuk menang; tetapi Yudas memilih kecacatannya dan menolak untuk diubahkan ke dalam gambar Kristus, dan oleh sebab itu menjadi perwakilan musuh Kristus dan memperlihatkan sifat-sifat si jahat. Ketika Yudas mulai berteman dengan Kristus, ia memiliki beberapa sifat pembawaan yang bagus yang dapat digunakan Allah dan menjadi satu berkat bagi gereja. Kalau saja ia bersedia memikul kuk Kristus, untuk menjadi lemah lembut dan rendah hati, ia bisa saja berada di tengah para pimpinan rasul; namun ia mengeraskan hatinya ketika kelemahannya diperlihatkan, dan dalam kesombongan dan pemberontakan memilih ambisinya sendiri yang mementingkan diri, dan dengan demikian membuatnya tidak layak bagi pekerjaan yang akan diberikan Allah baginya. Yohanes dan Petrus, meskipun tidak sempurna, jadi disucikan melalui kebenaran.

Hal yang sama sekarang ini sebagaimana di zaman Kristus. Sebagaimana halnya para murid yang dikumpulkan dengan berbagai kesalahan yang berbeda, beberapa mewariskan atau mengembangkan kecenderungan jahat, begitu pula dalam pergaulan gereja kita mendapati pria dan wanita yang karakternya bermasalah; tidak seorang pun dari kita yang sempurna. Tetapi di dalam Kristus, dan melalui Kristus, kita harus tinggal dalam keluarga Allah, belajar untuk menjadi satu dalam iman, dalam doktrin, dalam roh, agar akhirnya kita boleh diterima ke dalam tempat tinggal kekal kita. Kasih kepada Kristus akan menuntun untuk mengasihi satu sama lain.... Persaingan untuk menjadi yang lebih unggul akan berhenti, dan tidak seorang pun akan lebih dimuliakan dari yang lain, tetapi kita akan menghargai orang lain lebih baik dari diri kita sendiri dan dengan demikian dibangun menjadi bait suci rohani bagi Tuhan....

Pelajaran-pelajaran yang diberikan kepada Petrus, Yudas, dan murid-murid lain itu menguntungkan bagi kita dan memiliki makna khusus di zaman ini. Signs of the Times, 20 April, 1891.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar