Kamis, 06 September 2012

7 September - JANGAN PERNAH MELIHAT KEBELAKANG


“Berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah” (Filipi 3:14).

Elisa segera meninggalkan segala sesuatu untuk pelayanannya. Keberangkatannya tidak dengan bersungut-sungut dan penyesalan. Mereka mengadakan pesta di rumahnya untuk mensyukuri kehormatan yang dianugerahkan kepada salah satu anggota keluarga. Dan tugas pertama Elisa adalah melakukan hal-hal kecil dengan sungguh-sungguh. Ia adalah pelayan pribadi sang nabi. Ia disebut bagaikan menuangkan air ke tangan Elia tuannya.

Setelah sekian lama Elisa dalam pelayanan nabi, ia dipanggil untuk menggantikan tempatnya di barisan pertama. Pada masa itu tidak seorang pun yang lebih besar daripada dia. Ia telah bekerja di bawah kuasa Elia sebagai pelajar, dan waktunya tiba ketika manajer kepala berhenti, dan yang ada di bawahnya maju ke depan. Dan saat Elia bersiap-siap untuk dialihkan, begitu pula Elisa bersiap untuk menjadi penggantinya sebagai seorang nabi....

Ada sekolah para nabi di Gilgal, dan juga di Bethel dan di Yerikho. Elia berharap mengunjungi tempat-tempat istimewa ini sebelum ia berpisah dari mereka. Semangatnya menyala ketika, oleh arahan Allah, ia diizinkan untuk melihat sekolah-sekolah para nabi ini dan pekerjaan yang sedang berlangsung di lembaga-lembaga itu—satu pendidikan yang harus menjaga pekerjaan indah Allah secara terus-menerus di hadapan para pelajar, dan yang meninggikan hukum Allah dan menghormatinya....

Di setiap tempat di mana Elisa singgah bersama Elia, ia diberikan kesempatan untuk berpisah dengannya. “Tinggal di sini, aku mendoakanmu,” kata Elia. Dengan demikian iman Elisa diuji pada tiap titik. Tetapi dengan membajak di ladang, Elisa telah belajar untuk tidak menyerah pada kekecewaan. Sekarang ia akan membajak di ladang yang lain, dan ia tidak akan gagal atau menjadi kecil hati. Setiap kali ada ajakan untuk kembali, ia menyatakan, “Sebagaimana Tuhan hidup, dan sebagaimana jiwamu hidup, aku tidak akan meninggalkanmu.”... Selanjutnya Elisa berdiri menggantikan Elia.... Kualifikasi tertinggi bagi semua orang dalam kedudukan yang dipercaya adalah menuruti perkataan Tuhan secara mutlak.... Elisa menaruh tangannya untuk membajak, dan ia tidak akan memandang ke belakang. Ia memperlihatkan tekadnya dan ketergantungannya kepada Allah.

Pelajaran ini harus kita pelajari dengan saksama. Kita tidak boleh menyimpang dari kesetiaan kita.... Firman Allah harus menjadi penasihat kita. Hanya mereka yang berserah dengan sempurna dan menurut sepenuhnya kepada Allah yang akan Dia pilih. Youth’s Instructor, 28 April 1898.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar