“TUHAN berfirman
kepadanya: ‘...runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang
berhala yang di dekatnya’” (Hakim-hakim 6:25).
Pelepas Israel harus
menyatakan perang atas penyembahan berhala sebelum ia pergi berperang dengan
para musuh bangsanya. Ia harus menjunjung tinggi kehormatan Allah di atas utang
budi kepada ayahnya dan menganggap perintah Ilahi lebih berkuasa dibandingkan
wewenang ayahnya....
Dalam contoh ini, Ia
melihat baik untuk terlepas dari penunjukan upacara keagamaan. Akan sangat
penting bahwa kelepasan dari Israel harus didahului dengan pertentangan yang
kudus terhadap penyembahan Baal dan satu pengakuan terhadap Yehova sebagai
satu-satunya Allah yang benar dan hidup.
Ketika penduduk kota, pada
pagi dini hari, datang untuk melakukan penyembahan pada Baal, mereka sangat
terkejut dan marah pada apa yang telah terjadi. Dalam waktu dekat segera
diketahui bahwa Gideonlah yang telah melakukan ini dan tidak ada yang dapat
memuaskan amarah para penyembah yang tertipu ini selain darah Gideon....
Gideon telah memberitahu
ayahnya, Yoas, tentang kunjungan Malaikat dan janji bahwa Israel akan
dibebaskan. Ia juga menceritakan tentang perintah Ilahi untuk menghancurkan
mezbah Baal. Roh Allah menggerakkan hati Yoas. Ia melihat bahwa dewa-dewa yang
disembahnya tidak memiliki kekuatan bahkan untuk menyelamatkan diri mereka
sendiri pun dari kehancuran, dan oleh sebab itu dewa-dewa itu tidak dapat
melindungi para penyembahnya. Ketika orang banyak penyembah berhala menuntut
kematian Gideon, Yoas tanpa takut berdiri membelanya dan berusaha
memperlihatkan pada penduduk itu betapa tak berdayanya dan tidak pantasnya
percaya dan menyembah dewa-dewa mereka: “Kamu mau berjuang membela Baal? Atau
kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati
sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri,
setelah mezbahnya dirobohkan orang.”...
Semua pemikiran tentang
kekerasan lenyap, dan ketika sudah digerakkan oleh Roh Tuhan, Gideon
membunyikan terompet peperangan, mereka adalah orang-orang yang pertama
berkumpul mengelilingi dia. Ia menyuruh para utusan ke seluruh sukunya sendiri
Manasye, dan juga Asyer, Zebulon, dan Naftali, dan semua yang dengan senang
hati menyambut panggilan itu....
Iblis untuk sementara waktu
kelihatannya menang, tetapi pada akhirnya kebenaran memperoleh kemenangan. Signs of the Times, 23 Juni 1881.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar