“Karena Allah akan
membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang
tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:14).
Allah menyatakan Kristus
kepada orang-orang berdosa, dan mereka memandang Dia mati di atas Kalvari atas
dosa ciptaan-Nya. Kemudian mereka mengerti bagaimana mereka terhukum oleh hukum
Allah, karena Roh bekerja di dalam hati nurani mereka, melaksanakan tuntutan
hukum yang dilanggar. Lalu mereka diberikan kesempatan menentang hukum, menolak
Juruselamat, atau berserah pada tuntutan-tuntutannya dan menerima Kristus
sebagai Penebus mereka. Allah tidak akan memaksakan pelayanan orang berdosa,
tetapi Ia memperlihatkan kewajiban-kewajiban kepada mereka, memaparkan persyaratan
hukum-Nya yang suci, dan mengungkapkan akibat dari pilihan mereka—untuk menurut
dan hidup, atau tidak menurut dan binasa.
Perintah dari surga adalah,
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa, dan
dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu; dan sesamamu seperti
dirimu sendiri.” Ketika kekuatan persyaratan ini dipahami, kata hati diyakinkan.
Dan bilamana orang-orang berdosa memandang Kristus yang bergantung di salib
Kalvari, menderita atas pelanggaran mereka, keyakinan yang lebih dalam terjadi
atas mereka, dan mereka melihat sesuatu tentang sifat dosa yang menyakitkan.
Di mana ada gambaran yang
benar tentang kerohanian dan kesucian hukum Ilahi, orang-orang berdosa berada
di bawah hukuman, dan dosa-dosa mereka tersusun di hadapan mereka dalam karakter
yang sesungguhnya. Oleh hukum kita mengetahui dosa, dan di dalam terangnya
mereka memahami rahasia-rahasia jahat dan perbuatan kegelapan....
Karakter diuji dan diterima
surga melalui batin, motif-motif tersembunyi, bukan yang terlihat oleh orang
lain. Orang-orang mungkin memiliki penampilan luar yang menyenangkan dan
kelihatan sempurna, padahal mereka tak lain hanyalah batu nisan yang
diputihkan, penuh dengan kejahatan dan kenajisan. Perbuatan mereka dicatat
sebagai yang tak suci, tak dibenarkan. Doa-doa dan perbuatan mereka, tak
disertai kebenaran Kristus, tidak diterima di hadapan Allah sebagai bau-bauan yang
harum, tetapi merupakan kejijikan di mata Tuhan. Bagi mereka yang mau membuka
mata mereka, hukum Taurat memberikan satu kesamaan sempurna dari jiwa, satu
gambar yang utuh dari keadaan batin; dan setelah gambar ini dibuka di hadapan
orang-orang berdosa, mereka terpaksa mengakui bahwa mereka terjual di bawah
dosa, tetapi bahwa hukum Taurat itu suci, benar, dan baik. Signs of the Times, 3 Nov. 1890.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar