Selasa, 09 Oktober 2012

11 Oktober - KRISTUS DALAM TERANG HUKUM



“Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma 7:12).

Mereka yang menginginkan keselamatan harus menjaga pikiran mereka pada salib Kalvari. Di situlah orang-orang berdosa dapat melihat apa yang telah dilakukan dosa itu. Di sana mereka dapat melihat korban kekal yang telah dikaruniakan untuk menebus mereka dari akibat melanggar hukum Allah. Setelah para pelanggar menyadari kondisi mereka yang tersesat, mereka melihat dalam Kristus satu-satunya harapan keselamatan mereka. Dari salib mereka mempelajari pelajaran berharga tentang kehidupan Anak Allah, yang telah menyerahkan Diri-Nya bagi kita. Kalvari menggambarkan sifat-sifat tak ada bandingan dari karakter Ilahi. Sambil memandang salib, mereka akan membenci dosa, karena mereka akan memahami bahwa dosalah yang telah menolak, mencela, menyengsarakan, dan menyalibkan Yang Mulia di surga....

Salib Kalvari menceritakan bagaimana Kristus telah meninggikan hukum Taurat dan membuatnya jadi terhormat. Diperlukan jasa kekal dari darah- Nya untuk membuat penebusan bagi mereka yang menerima kasih-Nya dan mengikut langkah-Nya. Orang-orang berdosa dapat memperoleh pengampunan dan kedamaian hanya melalui Dia yang telah mengasihi kita dan yang akan membasuh kita dari dosa-dosa kita dalam darah-Nya sendiri. Mereka yang telah diyakinkan terhadap dosa di hadapan hukum dan telah melakukan pertobatan kepada Allah dan iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus berhenti meniadakan hukum Allah....

Kita tidak akan pernah mengetahui nilai Kristus kecuali melalui pengertian tentang tuntutan hukum Yehova yang ditinggikan. Kita tidak akan pernah memahami dalamnya kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus kecuali kita bisa melihat karakter indah dari hukum surga dan dunia. Dalam terang hokum Taurat suci itu, orang-orang berdosa melihat Penebus sebagaimana Ia ada—penuh kemurahan, belas kasih, kebaikan, dan kasih; dan dengan memandang Yesus dan dengan merenungkan kasih-Nya yang tak ada banding kepada orang-orang berdosa seperti diri mereka sendiri, maka hati mereka dipenuhi dengan rasa syukur dan kedamaian surgawi....

Hukum Allah itu merupakan satu karakter yang suci dan tak dapat diubahkan.... Setelah orang-orang berdosa melihat bahwa dosa adalah pelanggaran hukum Allah dan bahwa hukum itu adalah fondasi pemerintahan Allah di surga dan di bumi, mereka segera menaruh kaki mereka di jalan kebenaran, agar mereka didapati tanpa pelanggaran. Signs of the Times, 6 Juli 1888.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar