Senin, 29 Oktober 2012

31 Oktober - SEBUAH PERINTAH ILAHI



“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa” (Lukas 21:36).

Dalam bahasa khidmat Kitab Suci ini, satu tugas ditujukan untuk diterapkan semua orang dalam kehidupan sehari-hari, baik tua maupun muda. Inilah tugas untuk berjaga-jaga, dan nasib kita untuk masa kekal tergantung pada kesetiaan kita di sini.

Kita hidup di masa yang genting. Ketika di tahun 1844 pekabaran diproklamirkan, “Takutlah kepada Allah, dan berikan kemuliaan bagi-Nya; karena waktu penghakiman-Nya sudah tiba,” pengumuman itu menggugah setiap jiwa sampai jauh ke dalam batinnya. Satu kesungguh-sungguhan hinggap ke atas semua orang yang mendengarnya. Betapa sungguh-sungguhnya kita dulu memperlihatkan iman oleh perbuatan-perbuatan kita dan memiliki perkataan dan tindakan yang memberi kesan menyenangkan di dunia....

Kini para malaikat sedang menyaksikan perkembangan karakter, dan segera kehidupan kita akan diperiksa di hadapan Allah. Segera kita akan ditimbang di tempat kudus, dan akan dicatat penghakiman yang diberikan atas nama kita. Dan kita akan menerima anugerah karunia kehidupan kekal atau dihukum dengan kehancuran kekal dari hadapan Tuhan. Kita mungkin tidak bersedia memeriksa diri kita sendiri dari dekat sekarang untuk melihat bagaimana kondisi kerohanian kita dan apakah hati kita dengan benar teruji oleh pekabaran kebenaran; tetapi itu tidak akan membuat perbedaan apapun dengan pekerjaan penghakiman. Keputusannya akan diberikan sama saja....

“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa.” Ada kebutuhan besar untuk berjaga-jaga, bukan hanya demi kepentingan kita saja, tetapi juga demi pengaruh kita kepada orang lain. Pengaruh kita itu menjangkau luas. Kita mungkin mengira itu terbatas di rumah tangga kita sendiri; bahwa hanya anggota keluarga kita sendiri yang mengetahui siapa kita dan apa yang sedang kita lakukan. Dalam beberapa kasus ini kelihatannya benar; namun dalam beberapa hal pengaruh kehidupan di rumah terasa jauh melampaui lingkungan rumah....

Jika kita ingin turut serta dalam pahala agung yang dijanjikan bagi para pemenang, maka kita harus menjalankan pertandingan iman yang baik. Inilah yang dilakukan rasul Paulus, dan ia berkata, “Selanjutnya, akan ada mahkota kebenaran tersedia bagiku, yang akan diberikan oleh Tuhan, hakim yang benar pada hari itu.” Biarlah kita turut dalam bilangan mereka yang “kaya dalam perbuatan baik,” “membangun satu fondasi yang baik untuk waktu yang akan datang, agar mereka dapat memperoleh kehidupan kekal.” Signs of the Times, 7 Jan. 1886.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar