Kamis, 11 Oktober 2012

13 Oktober - DUA PELAJARAN PENTING



“Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan” (Mazmur 50:5).

Jika jiwa harus dimurnikan dan dijadikan layak untuk istana surgawi, maka ada dua pelajaran yang harus dipelajari—pengorbanan diri dan pengendalian diri. Beberapa orang mempelajari pelajaran penting ini lebih mudah dari yang lainnya, karena mereka melakukannya oleh disiplin sederhana yang diberikan Tuhan dalam kelemahlembutan dan kasih. Yang lain memerlukan disiplin penderitaan yang lambat, agar api penyucian dapat menyucikan hati mereka yang sombong dan mengandalkan diri, agar karakter emas sejati bias terlihat, dan mereka menjadi para pemenang melalui kasih karunia Kristus. Kasih Allah akan memperkuat jiwa, dan melalui kebaikan jasa darah Kristus kita dapat berdiri kokoh di tengah api penggodaan dan pencobaan; tetapi tidak ada bantuan lain yang dapat menyelamatkan kecuali Kristus, kebenaran kita, yang memberikan kepada kita hikmat dan penyucian dan penebusan.

Penyucian yang benar tidak kurang atau tidak lebih dari mengasihi Allah dengan segenap hati, berjalan dalam hukum dan peraturan-Nya tanpa berdosa. Penyucian bukanlah satu emosi, tetapi prinsip berasal dari surga yang membawa semua hawa nafsu dan keinginan di bawah kendali Roh Allah; dan pekerjaan ini dilakukan melalui Tuhan dan Juruselamat kita....

Apa pun yang terjadi dalam pengalaman kita, entah itu sukacita atau dukacita, yang tidak mencerminkan Kristus dan mengarah pada Dia sebagai Penciptanya,... bukanlah pengalaman Kristen sejati.

Ketika kasih karunia Kristus ditanamkan dalam jiwa oleh Roh Kudus, pemiliknya akan rendah hati dan akan berusaha bergaul dengan orang-orang yang percakapannya hanya mengenai hal-hal surgawi. Kemudian Roh akan membawa perkara-perkara Kristus dan memperlihatkannya kepada kita, dan akan memuliakan si Pemberi bukan si penerima. Kalau kedamaian Kristus di dalam hatimu, maka bibirmu akan dipenuhi dengan pujian dan ucapan syukur kepada Allah. Doa-doamu, pelaksanaan tugas-tugasmu, kebajikanmu, penyangkalan dirimu, tidak akan menjadi tema pemikiran atau percakapanmu, tetapi engkau akan memuji-muji Dia yang telah menyerahkan Diri-Nya Sendiri bagimu ketika kau masih menjadi seorang berdosa. Kamu akan berkata, “Aku menyerahkan diriku sendiri kepada Yesus. Aku telah menemukan Dia yang ditulis oleh Musa dalam hukum dan tulisan para nabi.” Saat kamu memuji Dia, maka kamu akan memiliki satu berkat berharga, dan semua pujian dan kemuliaan atas semua yang telah dilakukan melaluimu akan dikembalikan kepada Allah. Signs of the Times, 19 Mei 1890.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar