Minggu, 30 September 2012

2 Oktober - HUKUM KEKAL TUHAN



“Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya” (Mazmur 119:44).

Betapa indah hukum Tuhan itu dalam kesederhanaannya, pemahamannya dan kesempurnaannya!... Tidak ada misteri dalam hukum Tuhan. Manusia dengan kemampuan intelek paling lemah sekalipun dapat memahami aturan-aturan ini untuk mengatur kehidupan dan membentuk karakter mengikuti Teladan Ilahi....

Korban kekal yang dilakukan Kristus untuk meninggikan dan mengagungkan hukum memberi kesaksian bahwa tidak satu titik pun dari hukum itu akan mengurangi tuntutannya pada pelanggar. Kristus datang untuk membayar utang yang dibebankan orang berdosa oleh pelanggaran, dan oleh teladan-Nya sendiri untuk mengajar kita bagaimana memelihara hukum Tuhan. Kristus berkata, “Aku telah memelihara hukum Bapa-Ku.” Dalam mempertimbangkan semua fakta yang begitu jelas membentuk tuntutan hukum Tuhan, dengan memandang surga dan kehidupan kekal untuk menginspirasi pengharapan dan menimbulkan usaha, tak dapat dipahami betapa banyaknya yang mengaku hamba Tuhan dapat mengesampingkan hukum-Nya dan mengajarkan orang-orang berdosa bahwa mereka tidak dapat sejalan dengan ajaran-ajarannya. Setan pertama kali merencanakan kekeliruan ini, dengan itu ia menarik Hawa ke dalam dosa. Akibat menyedihkan dari pelanggaran itu ada di hadapan kita....

Kristus datang untuk mengajarkan kita jalan keselamatan. Dan ketika pelayanan bayangan dari tatacara sebelumnya tidak lagi berarti—ketika simbol telah menemui penggenapannya dalam kematian Kristus—maka kita boleh berharap bahwa jika sepuluh hukum tidak lagi mengikat, Kristus akan mengumumkan pembatalannya. Jika Kitab-kitab Perjanjian Lama tidak lagi dianggap sebagai pedoman bagi orang Kristen, maka Ia akan memberitahu fakta itu....

Dalam Perjanjian Lama kita menemukan Injil tentang Juruselamat yang akan datang. Dalam Perjanjian Baru kita memiliki Injil tentang seorang Juruselamat yang dinyatakan sebagaimana nubuatan telah ramalkan.... Tidak ada yang berbeda antara ajaran-ajaran Kristus dalam Perjanjian Lama dan ajaran-ajaran- Nya di Perjanjian Baru....

Dalam pesan paling terakhir kepada jemaat-Nya, Juruselamat mengumumkan ucapan syukur kepada mereka yang memelihara hukum Bapa-Nya: “Diberkatilah mereka yang melakukan hukum-Nya, agar mereka memiliki hak atas pohon kehidupan, dan dapat masuk melalui pintu gerbang untuk masuk ke dalam kotanya.” Review and Herald, 14 Sep. 1886.

Sabtu, 29 September 2012

1 Oktober - SISTEM HUKUM GANDA



“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Korintus 5:21).

Fakta bahwa pasangan suci, yang tidak menghormati satu larangan khusus Allah, dengan demikian melanggar hukum-Nya, dan sebagai akibatnya menderita akibat kejatuhan itu, harus mempengaruhi semua dengan satu pemahaman benar tentang karakter hukum Allah yang suci....

Umat Allah, yang disebut kepunyaan-Nya yang istimewa, diberi keistimewaan dengan satu sistem hukum ganda, hukum moral dan hukum upacara. Yang satu, mengarah kembali pada Penciptaan untuk tetap mengingat Allah yang hidup yang telah menjadikan dunia, yang tuntutannya mengikat semua takdir, dan yang akan ada sepanjang masa dan kekekalan. Yang lain, diberikan karena pelanggaran Adam terhadap hukum moral, penurutan yang terdiri dari pengorbanan dan persembahan mengarah pada penebusan yang akan datang....

Kasih yang Allah berikan kepada umat manusia, yang telah diciptakan-Nya dalam gambar-Nya sendiri, menuntun Dia memberikan Anak-Nya untuk mati bagi pelanggaran mereka, kalau tidak maka bertambahnya dosa akan membuat mereka melupakan Allah dan penebusan yang dijanjikan itu, system persembahan korban ditetapkan untuk melambangkan persembahan sempurna Anak Allah....

Kristus jadi berdosa bagi umat berdosa dalam menerima hukum ke atas diri-Nya Sendiri, yang seharusnya diterima oleh orang berdosa karena telah melanggar hukum Allah. Kristus berdiri memimpin keluarga manusia sebagai perwakilan mereka. Ia telah mengambil ke atas diri-Nya Sendiri, dosa-dosa dunia itu. Dalam keserupaan manusia berdosa, Ia menghukum dosa dalam tubuh itu....

Hukum Yehovah, yang dimulai dari Penciptaan, terdiri dari dua prinsip besar, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu; inilah hukum yang pertama. Dan yang kedua yang sama dengan itu yakni, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum yang lebih besar daripada ini.”...

Apakah kehendak Bapa itu? Agar kita memelihara hukum-Nya....

Kematian Yesus Kristus untuk penebusan umat manusia menyingkap selubung dan memantulkan pancaran cahaya dari ratusan tahun yang lalu ke atas seluruh lembaga sistem keagamaan Yahudi. Tanpa kematian Kristus, semua sistem ini tak berarti. Review and Herald, 6 Mei 1875.

Jumat, 28 September 2012

30 September - PEMULIHAN PETRUS



“Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” (Yohanes 21:15).

Petrus tidak pernah melupakan penyangkalannya terhadap Kristus dan berpikir bahwa itu bukan suatu dosa yang sangat besar.... Tidak ada pemulihan bisa lengkap kecuali sampai kepada kedalaman jiwa dengan kuasa Roh Kudus yang mengubahkan. Di bawah pengaruh Roh Kudus, Petrus berdiri di hadapan jemaat berjumlah ribuan dan dalam keberanian yang suci menyerang imam-imam dan para penguasa jahat dengan dosa yang ia sendiri pernah lakukan....

Setelah kebangkitan-Nya, tiga kali Kristus menguji Petrus, “Simon, anak Yohanes,” kata-Nya, “apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba- Ku.”... Ketika ketiga kalinya Kristus berkata kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” penyelidikan itu sampai kepada pusat jiwa. Sambil menilai diri, Petrus jatuh ke atas Batu itu, dengan berkata, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.”...

Beberapa orang menegaskan bahwa jika satu jiwa tersandung dan jatuh, ia tidak akan pernah memperoleh kembali kedudukannya; tetapi contoh di hadapan kita bertentangan dengan ini. Sebelum penyangkalannya, Kristus berkata kepada Petrus, “Jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Kristus memberikan bukti terkuat kepada Petrus tentang keyakinan-Nya akan pemulihannya....

Sekarang Petrus cukup rendah hati untuk memahami perkataan Kristus, dan tanpa mempertanyakan lebih jauh, murid yang tadinya gelisah, angkuh, percaya diri menjadi lunak dan sangat menyesal. Ia memang mengikuti Tuhannya—Tuhan yang telah disangkalnya. Pemikiran bahwa Kristus tidak menyangkal dan menolaknya, bagi Petrus merupakan satu terang dan hiburan dan berkat. Ia merasa bahwa ia bisa saja disalibkan karena pilihan, tetapi harus dengan kepala mengarah ke bawah....

Kristus adalah menara kekuatan kita, dan Setan tidak akan memiliki kuasa atas jiwa yang berjalan bersama Allah dalam kerendahan pikiran.... Jika kita bersandar pada hikmat kita sendiri, maka hikmat kita itu terbukti merupakan kebodohan. Tetapi jika kita mau memberikan diri kita sendiri tanpa mementingkan diri kepada pekerjaan itu, tidak pernah membelok sedikit pun dari prinsip, maka Tuhan akan mengulurkan tangan-tangan kekal ke sekeliling kita dan kelak terbukti menjadi penolong yang kuat. Youth’s Instructor, 22 Des.1898.

Kamis, 27 September 2012

29 September - BELAJAR DARI PENGAMAN PETRUS



“Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau” (Markus 14:31).

Alasan mengapa banyak orang yang mengaku murid Yesus, jatuh ke dalam pencobaan yang menyedihkan, adalah bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang diri mereka sendiri. Di sinilah letak kelemahan Petrus yang dengan mudah digoncang musuh....

Perhatikan jalan yang dilalui Petrus. Kejatuhannya tidak seketika itu juga, tetapi perlahan-lahan. Langkah demi langkah dijalani sampai si malang yang berdosa itu menyangkal Tuhannya dengan kutukan dan sumpah....

Kokok ayam jantan mengingatkan Petrus dengan perkataan Kristus, dan terkejut serta kaget, ia berbalik dan memandang Tuhannya. Seketika itu juga Kristus memandang Petrus, dan melihat pandangan sedih itu, di mana belas kasih dan sayang kepadanya terpadu, Petrus mengerti dirinya sendiri. Dengan jelas perkataannya yang percaya diri terlintas dalam benaknya, “Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak.” “Aku bersedia pergi bersama-Mu, baik ke dalam penjara, dan kepada kematian. ” Namun ia telah menyangkal Tuhannya dengan kutukan dan sumpah!

Tetapi Petrus tidak dibiarkan dalam keadaan tak berdaya. Pandangan yang Kristus berikan kepadanya membawa sinar pengharapan kepada murid yang bersalah itu. Di sana ia membaca kata-kata, “Petrus, Aku menyesal untukmu. Karena kau telah menyesal dan bertobat, Aku mengampunimu.” Sementara jiwa Petrus sedang mengalami penyesalan yang demikian dalam, melalui pergumulan yang sedemikian hebat dengan agen-agen Setan, ia mengingat perkataan Kristus, “Aku telah berdoa untukmu,” dan kata-kata itu merupakan jaminan baginya.... Dalam kejatuhan Petrus, di hadapan kita terletak masalah individu kita sendiri. Sama seperti yang Petrus lakukan, banyak yang mengaku mengikuti perintah Allah justru mencemarkan dan mencela Sahabat terbaik mereka—Dia yang paling dapat menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau menerima kembali mereka yang telah mencemarkan Dia oleh perbuatannya yang tidak menuruti hukum.

Petrus berdosa terhadap terang dan pengetahuan dan terhadap keistimewaan besar dan mulia. Kepercayaan dirilah yang telah menyebabkan dia gagal, dan kejahatan yang sama inilah yang sekarang bekerja dalam hati manusia. Mungkin maksud kita untuk menjadi benar dan melakukan yang benar, tetapi kita sudah tentu akan salah kalau tidak terus-menerus belajar di sekolah Kristus. Satu-satunya keselamatan kita adalah berjalan dengan rendah hati bersama Allah. Youth’s Instructor, 15 Des. 1898.

Rabu, 26 September 2012

28 September - PERSEMBAHAN MARIA



“Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku” (Markus 14:6).

Pesta di rumah Simon mengumpulkan banyak orang Yahudi karena mereka tahu bahwa Kristus ada di sana. Mereka datang tidak hanya untuk melihat Yesus, tetapi banyak yang penasaran melihat dia yang baru dibangkitkan dari kematian. Mereka mengira bahwa Lazarus akan memiliki beberapa pengalaman ajaib untuk diceritakan, dan kaget ketika ia tidak memberitahukan apa pun.... Namun Lazarus memiliki sebuah kesaksian indah untuk diberikan tentang pekerjaan Kristus. Ia telah dibangkitkan dari kematian. Ia adalah saksi hidup terhadap kekuatan Ilahi. Dengan jaminan dan kekuatan ia menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah....

Pada pesta itu Juruselamat duduk di satu sisi meja bersama Simon, yang telah disembuhkan dari penyakit menjijikkan, dan Lazarus, yang telah dibangkitkannya dari kematian ada di sisi lainnya. Marta melayani di meja itu, tetapi Maria mendengarkan dengan sungguh-sungguh pada tiap kata yang keluar dari bibir Yesus. Dalam kemurahan-Nya Yesus telah mengampuni dosa-dosa Maria, yang sangat banyak dan menyedihkan. Lazarus, saudara laki-laki yang disayanginya, telah dipanggil dari liang kubur dan dikembalikan kepada keluarganya oleh kekuatan Juruselamat; dan hati Maria dipenuhi dengan rasa syukur. Ia rindu melakukan satu kehormatan bagi-Nya. Dengan pengorbanan pribadi yang besar ia telah membeli satu buli-buli pualam berisi minyak berharga untuk mengurapi Yesus pada kematian-Nya. Sekarang, setelah memegang buli-buli itu di tangannya, ia dengan perlahan memecahkannya dan mencurahkan isinya ke atas kepala dan dahi Tuhannya.

“Ketika para muridnya melihat itu, mereka marah dengan berkata, Untuk apakah pemborosan ini?” Yudas adalah yang pertama kali mengatakannya, dan yang lain mengikuti perkataannya.... Yesus melihat Maria menyingkir dengan rasa malu, menduga akan mendengar teguran dari Dia yang ia kasihi dan puja. Tetapi sebagai gantinya ia mendengar kata-kata penghargaan. “Mengapa kamu menyusahkan wanita itu?” kata Kristus. “Ia telah melakukan suatu perbuatan baik kepada-Ku.”... “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”... Kristus senang dengan keinginan Maria yang sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhannya.... Keinginan Maria melakukan pelayanan ini lebih berharga bagi Kristus daripada semua minyak berharga di dunia, karena itu mengungkapkan penghargaannya kepada Penebusnya. Youth’s Instructor, 12 Juli 1900.