Senin, 30 Juli 2012

31 Juli - MEMPERBAIKI TEMBOK YANG TEMBUS



“Engkau akan disebutkan ‘yang memperbaiki tembok yang tembus,’ ‘yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni’” (Yesaya 58:12).

Kita memiliki alasan untuk bersukacita karena dunia tidak dibiarkan dalam keadaan putus asa. Yesus meninggalkan takhta kerajaan dan kekuasaan tinggi-Nya di surga dan menjadi miskin, agar kita melalui kemiskinan-Nya dapat dijadikan kaya. Ia mengambil sifat kita dalam diri-Nya sendiri, agar Ia dapat mengajarkan kita bagaimana untuk hidup. Dalam langkah-langkah yang harus ditempuh orang berdosa agar berubah—pertobatan, iman, dan baptisan—Ia menuntun jalan itu. Ia tidak bertobat untuk diri-Nya sendiri, karena Ia tidak berdosa, tetapi atas nama orang-orang berdosa.

Yesus menjadi “yang memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.” Ia menjadi seorang buangan ke bumi untuk membawa pulang domba yang tersesat, dunia yang sudah dikacaukan oleh dosa. Di dalam Dia berpadu sifat duniawi dan surgawi, manusia dan Ilahi; kalau tidak, Ia tidak bisa menjadi Pengantara yang bisa didekati makhluk berdosa, dan yang melalui-Nya mereka dapat didamaikan dengan Penciptanya. Tetapi sekarang Ia melingkupi umat manusia dalam simpati dan kasih, dengan demikian mempersatukan kita dalam kelemahan dan ketidakberdayaan dengan Sumber kekuatan dan kekuasaan....

Kita berutang kepada Yesus atas segala berkat yang kita nikmati. Kita harus bersyukur bahwa kita adalah sasaran perantaraan-Nya. Tetapi Setan menipu pria dan wanita dengan menggambarkan pelayanan Kristus di hadapan mereka dalam terang palsu dan membuat mereka berpikir bahwa merekalah yang bersikap merendahkan diri dengan menerima Yesus sebagai Penebus. Jika kita memandang keistimewaan orang Kristen dalam terang yang benar, maka kita harus menganggapnya sebagai satu keistimewaan bila diterima sebagai anak Allah, ahli waris surga, dan kita harus bergembira bahwa kita bias berjalan bersama Yesus dalam kerendahan hati-Nya....

Maukah engkau meninggalkan kegelapan dan kesengsaraan, dan mencari istana yang sedang dipersiapkan Yesus bagi para pengikut-Nya? Dalam nama- Nya kami memohon kepadamu untuk melangkahkan kaki dengan kokoh di tangga itu dan naik ke atas. Tinggalkan dosa-dosamu, kalahkan kelemahan tabiatmu, dan bergabung dengan segenap kekuatanmu kepada Yesus, yang adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Kita semua bisa berhasil. Tidak satu pun yang telah tekun akan gagal memperoleh hidup kekal. Mereka yang percaya kepada Kristus tidak akan pernah binasa; dan tidak seorang pun dapat merenggut mereka dari tangan-Nya. Signs of the Times, 31 Juli 1884.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar