Sabtu, 28 Juli 2012

29 Juli - PASKAH

“Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya” (Keluaran 12:7).
Tuhan memberikan arahan-arahan khusus kepada Musa dalam hal apa yang harus anak-anak Israel lakukan untuk menjaga diri dan keluarganya dari tulah mengerikan yang akan Ia timpakan kepada Bangsa Mesir. Musa juga harus memberi perintah kepada bangsanya dalam hal meninggalkan Mesir. Pada malam itu, yang demikian mengerikan bagi rakyat Mesir dan begitu penuh kemenangan bagi umat Tuhan, aturan Paskah yang hikmat diadakan. Oleh perintah Ilahi, masing-masing keluarga, sendiri atau yang bersama dengan orang lain, harus menyembelih seekor domba atau seekor kambing “tidak bercela,” dan dengan seikat hisop menyapukan darahnya ke “pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu” rumah mereka, sebagai satu tanda, agar malaikat maut yang datang tengah malam tidak akan memasuki tempat tinggal itu. Mereka harus memakan daging yang dipanggang dengan sayuran pahit di malam hari, kata Musa, “pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.” Nama ini diberikan untuk mengenang malaikat yang melewati tempat tinggal mereka; dan perayaan seperti ini harus dirayakan sebagai satu peringatan oleh Bangsa Israel dalam generasi penerusnya kelak.
Dan pada kesempatan ini anak-anak Israel harus meniadakan roti beragi, agar pikiran mereka dapat diberi kesan oleh fakta bahwa Tuhan menginginkan kebenaran dan ketulusan dalam ibadah-Nya. Sayuran pahit melambangkan perhambaan mereka yang panjang dan pahit di Mesir, juga perbudakan dosa. Tidak cukup sekadar menyembelih domba dan memercikkan darah di tiang pintu, tetapi harus dimakan, dengan demikian menggambarkan persekutuan erat yang harus ada antara Kristus dan para pengikut-Nya.
Diperlihatkan oleh iman mereka pada kelepasan agung yang Tuhan bawakan bagi mereka, lepas dari hukuman mengerikan yang akan menimpa Mesir, darah lambang itu harus terlihat di rumah mereka. Dan mereka harus memisahkan diri dan anak-anak mereka dari orang Mesir dan mengumpulkan mereka ke dalam rumah-rumah mereka sendiri; karena bila ada orang Israel didapati ada di tempat tinggal orang Mesir, maka mereka akan terkena sentuh malaikat maut. Mereka juga diarahkan untuk merayakan Paskah sebagai satu peraturan, agar ketika anak-anak mereka menanyakan arti perayaan itu, maka mereka harus menceritakan kepada anak-anak itu tentang penyelamatan ajaib di Mesir. Signs of the Times, 25 Maret 1880.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar